Manajemen Persib Bandung.. Persib oh Persib

March 1, 2018 by  

Artikel ini ada pada kategori Pengadaan - Curhat PNS online

Curhatan tentang Persib Bandung ini sudah menggelayut di otak ini dalam beberapa hari bahkan dalam beberapa minggu ini. Ketika kesebelasan lain seru bertanding di piala presiden, anak saya bertanya.. kumaha PERSIB? Ketika Persija bermain di piala AFC, kembali bertanya lagi… kumaha PERSIB? Dan jawabannya saya hanya bisa menjawab dengan tersenyum kuning alias seuri koneng.

Beberapa hal yang dianggap masalah dalam tubuh Persib Bandung, antara lain:

– Mulai dari masalah transfer pemain yang dianggap lambat.

– Transfer pemain yang sudah masuk terlalu tua (usia di atas 30 tahunan).

– Transfer Pemain yang dianggap sudah habis masa jayanya (seperti Ronggo dan Eka).

– Protes dari pelatih Roberto Carlos Mario Gomez (RCMG) tentang lapangan untuk latihan yang kurang baik, kemudian terkait permintaan transfer “saya meminta striker yang diberi malah  midfielder”, dan satu dengan lantangnya RCMG menyampaikan keliuhan tim terkait match fee untuk pertandingan uji coba di Tasikmalaya.

– Masalah klasik dari dulu yaitu tentang tidak jelasnya bagaimana manajemen memanage tim ini, katanya ada yang interfensi, ada titipan, ada grup Bandung dan grup Jakarta.

Dari beberapa masalah tersebut di atas, saya ingin menyoroti terkait manajemen Persib.

– Tidak ada interaksi dan yang baik antara manajemen dengan bobotoh, memang tersedia akun media sosial di facebook dan twitter serta instagram, namun nampaknya tidak ada sama sekali interaksi antara admin (mimin) dengan para follower akun persib

Silahkan cek saja di akunnya di bawah ini:

Facebook https://id-id.facebook.com/PERSIB-Bandung-21164211233/

Twitter https://mobile.twitter.com/persib

Admin dari media media sosial tersebut hanya sekedar upload atau posting berita yang kadang beritanya juga di protes karena tidak sesuai dengan harapan follower, tapi tidak ada interaksi antara admin dengan follower. Jadi boro boro komunikasi dengan manajemen, dengan mimin di medsos nya saja tidak ada komunikasi yang baik. Harusnya ketika suatu organisasi memiliki akun medsos maka seharusnya ada komunikasi dua arah, apalagi sudah jaman now ya.

– Tidak ada peran kontrol bobotoh terhadap manajemen Persib, bobotoh sekarang ini hanya sekedar komoditas yang sangat menggiurkan dari segi pemasukan khususnya dari tiket nyetadion (nonton di stadiom).

– Tidak ada transparansi terkait keuangan (ini yang signifikan), terkait pertanggungjawaban (misalkan hasil evaluasi persib di tahun kemarin), ini mah seperti manajemen jaman old.

Bukan menuduh ya, tapi kata UNODC (United Nation Office for Drugs and Crime), kalau di suatu organisasi kelihatan ada yang kurang atau tidak efektif, maka kemungkinan besar organisasi tersebut ada korupsinya.

Tidak jelas siapa juru bicaranya, kartu persib yang saya pesan setelah transfer menjadi anggota persib.co.id saja sampai sekarang belum keterima ini ya?

Kumaha atuh nya Persib teh? lieur aing mah ngabandungan nana….

Ini grup Persib di Kaskus… mangga di baca-baca lieur oge lah ngabandungan nana hehe

https://m.kaskus.co.id/lastpost/57739829dac13e5d318b456a

 

 

 

Ini adalah blog versi lama heldi.net , untuk upate bira pengadaan treabaru Silakan kunjungi blog terbaru di www.heldi.net
Share
Blog ini adalah versi lama dari heldi.net, silahkan kunjungi Blog baru di www.heldi.net