Pemeriksaan BOM di Mall
January 26, 2010 by heldi
Artikel ini ada pada kategori Pengadaan - Curhat PNS online, Kota Bogor
Habis sudah kesabaran saya,
Hari ini saya pergi latihan ke Celebrity Fitness Botani Square, berangkat dengan perasaan biasa saja tidak ada bad mood or bad feeling about anything. Masuk ke parkiran, parkir motor kemudian ketika masuk ke pintu masuk dalam Botani Square Bogor seperti biasa saya lihat ada satpam yang memeriksa tas dan bawaan kita, namun ketika saya berjalan dari parkiran ke pintu masuk, saya lihat ada ibu-ibu yang sudah kadung masuk, kemudian dipanggil kembali oleh satpam untuk diminta diperiksa tas bawaannya, si ibu tsb kemudian kembali ke meja satpam dan diperiksa tasnya oleh satpam tsb. Saya lihat wajah ibu itu agak-agak gimana gituh…
Dari situ entah dari mana ada perasaan… ini something wrong ini… sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin saya menahan dan berusaha menghilangkan perasaan “something wrong” ini, namun akhirnya pecah juga hari ini, akhirnya saya tidak sabar melihat satpan yang hanya sekedar menjalankan tugasnya memeriksa bawaan para pengunjung, menurut saya hal ini sia-sia dan hanya mengganggu kenyamanan saja, yah memeriksanya juga begitu saja, ada yang hanya men scan luarnya saja dengan alat scanner tangan, ada yang minta dibuka… dibuka tapi tidak diperiksa dalamannya…
Itu dia sebenarnya hanya formalitas saja. Saya yakin kalau ada teroris atau apapun istilahnya yang mau nge bom sebuah mall, maka tentunya akan dengan mudah melewati pemeriksaan yang dilakukan seperti sekarang ini dan tidak akan dengan begitu saja membawa bawaannya dalam tas atau di bawah mobil atau di bagasi mobil, pasti lebih canggih dari itulah. Kemudian yang terjadi sekarang sebenarnya pemeriksaan itu hanyalah menjadi sekedar formalitas saja yang pada akhirnya mengganggu kenyamanan dari pengunjung mall. Kalau memang tetap diharuskan memeriksa pengunjung, so periksalah yang sebenar-benarnya, buka dan keluarkan semua barang-barang yang ada dalam tas, bukan hanya sekedar dilintasi alat scanner handheld (nga tau nyala atau tidak tuh), atau disuruh dibuka tapi hanya dilirik sedikit saja oke sajalah.
Teroris sudah berkurang dan mungkin sudah mulai menurun kegiatannya sekarang apalagi setelah ditangkap atau meninggalnya para pimpinan mereka, tetapi kalau pun masih ada gerakannya dan memang mereka berniat untuk membom… saya yakin modusnya tidak akan tertahan dengan cara sekedar pemeriksaan seperti yang dilakukan di mall Botani Square.
Daripada meriksa-meriksa sekedar formalitas saja dan pada akhirnya mengganggu kenyamanan pengunjung, mending dialihkan ke parkiran saja biar bisa jaga motor sehingga tidak perlu memperlihatkan STNK biar keluar parkiran, ini juga hal lumayan mengganggu apalagi buat yang sering berkunjung ke mal. Sudah bayar mahal parkirnya, harus dirazia pula STNK nya, eh pas kebetulan tidak bawa STNK ternyata ngapapa dan dibiarkan lewat saja, jadi maksudnya apa ini?
So tiba di Celebrity Fitness saya langsung buka laptop dan connect, dan langsung saja menuliskan postingan ini, tadinya saya mau ke kantor manajemennya, namun dengan kondisi yang agak panas, saya kira tidak akan maksimal kalau langsung menyampaikannya ke manajemen mall, untuk itulah saya coba menyalurkan ketidak enakan ini dengan langsung menuliskannya di blog ini, namanya juga blog curhat…
Oke ini sekedar draft dulu, saya publish dulu apa adanya, soalnya sudah jam 16.45 nih, jam 5.00 kelas RPM dah mau mulai nih… nanti kita sambung lagi yah curhatnya.
Intinya tolonglah manajemen mall, coba dievaluasi ulang apakah pemeriksaan tas atau barang bawaan pengunjung itu memang efektif untuk mengantisipasi serangan bomber teroris? karena ternyata hal ini lumayan cukup mengganggu. Satpamnya sendiri bilang hanya formalitas, dan mereka juga beragam cara ngeceknya, ada yang hanya di lewati scanner, ada yang minta dibuka. Kalau memang mau bener2 cek, dibuka dan dikeluarin semua barang2nya, jujur saja kalau saya jadi teroris anak buahnya Nurdin “bukan” TOP dan mau ngebom mal ini, gampang kok masukin barangnya…
Nah ini yang paling bikin “pikasebeleun”… abis olahraga, mau pulang saya lewat pintu masuk Lily, eh ternyata satpamnya tidak ada, gimana kalau teroris masuk coba tuh..
Terus saya lihat keluar, di pintu Yasmin bapak satpam sibuk meriksa, sedangkan di satu pintu lainnya satpamnya tidak tau kemana… halah… kumaha ieu teh???
Jadi gitulah, tolong kalau memang mau memeriksa maka periksalah yang benar, kalau perlu pakai scanner sinar x yang bisa melihat kedalam tas, sehingga tidak mengganggu kenyaman pengunjung mall, sehingga pengunjung disuruh membuka tas hanya memang bila mencurigakan, atau kalau memang harus dibuka dan diperiksa, ya periksalah dengan teliti satu per satu dilihat barang yang ada di dalam tas pengunjung, dan pasti itu akan sangat mengganggu kenyamanan pengunjung, tapi yah itukan pengorbanan kita untuk memberantas terorisme dan menjaga keamanan gedung mall.
Cuman masalahnya kalau seperti ini, sudah mah kita korban perasaan dengan dibuka-buka tas kita dan kadang sedang2 terburu-buru mengejar kelas fitness, eh ternyata memeriksanya cuman asal-asalan, formalitas sajah katanya, ya kalau memang sudah aman, sudahlah tidak perlu diperiksa-periksa lagi. Kasus ini juga mungkin sama terjadi di mal-mal lainnya di kota bogor tapi nampaknya tidak semuanya sih. Itu saja sih, ini ada sesuatu yang salah dan kurang pas nih, so tolong manajemen mal segera perbaiki hal ini.
Begitu pula dengan masalah pemeriksaan STNK motor di parkiran, kalau gratisan sih parkirnya seperti di Giant Bogor…bolahlah tidak masalah diperiksa STNK. inimah sudah bayar mahal (Rp. 6000) terus tiap hari saya ke mal harus di razia terus, polisi saja nga pernah sampai tiap hari tuh mengadakan razia motor 🙂
Bukan apa-apa itu agak menyusahkan juga, harus mencari STNK, sudah dapat STNK harus dipegang sambil pegang motor jalan, kemudian sudah selesai harus dimasukkan kembali ke dompet, dompetnya susah lagi keluarinnya (karena sambil duduk di motor) sedangkan di belakang sudah ada antrian lagi, akhirnya simpan dulu di saku jaket (mudah2an tidak jatuh), simpan di jaket eh sampai rumah lupa disimpan ke dompet kembali, akhirnya tetap di jaket, kemudian ke kantor nga pakai jaket kulit, akhirnya ketinggalan tuh STNK, pas sialnya ada razia polisi lagi, ditilang deh… tapi untungnya nga lagi lagi sial, cuman yah dengan adanya pemeriksaan itu terlihat beberapa kali saya harus menahan perasaan kurang enak/nyaman, mulai dari mengeluarkan stnk (ada perasaan: stnk kebawa nga yah?), memasukan kembali (takut kelamaan masukinnya), simpan dijaket (takut hilang), kemudian ada kemungkinan stnk ketinggalan di jaket, atau dompet bisa jatuh karena terburu-buru memasukannya. Kemudian suatu saat saya pernah pakai motor istri saya, STNK nya tidak saya bawa, kemudian ditanya sama satpam, “mohon maaf pak, lihat STNKnya” saya jawab, “nga bawa pak, ini motor pegangan istri saya”, ehh… ternyata nga di apa apa in, gimana ini? kalau saya ini maling gimana???
Jadi maksudnya apa ini diperiksa STNK ini? kalau untuk mencegah pencurian kenapa saya tidak bawa stnk juga dibiarkan keluar, nah ini bukti lain ketidak konsistenan dari security nya, okey anggaplah untuk mencegah pencurian motor, selanjutnya apakah tidak lebih baik dengan menempatkan satpam di area parkir motor; cukup dengan berkeliling dan melihat-lihat kalau ada orang yg mencurigakan dan kalau ada yang mau maling, saya kira area parkiran tidak terlalu luas kok cukup dengan 2 sd 4 orang, saya kira bisa aman tuh, tapi yah satpamnya juga yang mumpuni, yang punya ilmu untuk melihat gerak gerik mencurigakan, bukan hanya jalan-jalan saja doank, di bogor ini terkenal banyak kok jawara-jawara anak murid prabu siliwangi yang berguru di istana bogor, pakai aja tuh merek, dijamin aman!
Inimah sudah bayar mahal, dirazia pula… mending kalau gratisan, sebenarnya bisa saja sih saya cari tempat parkiran lain kalau mau ke mal itu, seperti di KFC, atau di belakang Shelter Transpakuan, atau di gedung alumni IPB, tanpa menulis disinipun untuk saya pribida solusinya sudah ada, cumankan tetap saja… kita kan harus memikirkan masyarakat umum juga 🙂
So tolong deh manajemen mal harus bagaimana nih bagusnya nih? yah sekedar masukan saja nih dari yang hampir setiap hari berkunjung ke mal 🙂 mudah-mudah dapat diterima dengan baik. Demikian terima kasih!
Haaaaaaahhhhhhh… dah itu aja… kalau sudah nulis nih terasa plong deh…
Oke demikian kami sampaikan dan atas segala kekurangan dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan mohon dapat dimaafkan.
Wabillahitaufik walhidayah Wasalamualaikum Wr Wb…