\n

Manajemen Persib Bandung.. Persib oh Persib

March 1, 2018 by  
Filed under Curhat PNS online

Curhatan tentang Persib Bandung ini sudah menggelayut di otak ini dalam beberapa hari bahkan dalam beberapa minggu ini. Ketika kesebelasan lain seru bertanding di piala presiden, anak saya bertanya.. kumaha PERSIB? Ketika Persija bermain di piala AFC, kembali bertanya lagi… kumaha PERSIB? Dan jawabannya saya hanya bisa menjawab dengan tersenyum kuning alias seuri koneng.

Beberapa hal yang dianggap masalah dalam tubuh Persib Bandung, antara lain:

– Mulai dari masalah transfer pemain yang dianggap lambat.

– Transfer pemain yang sudah masuk terlalu tua (usia di atas 30 tahunan).

– Transfer Pemain yang dianggap sudah habis masa jayanya (seperti Ronggo dan Eka).

– Protes dari pelatih Roberto Carlos Mario Gomez (RCMG) tentang lapangan untuk latihan yang kurang baik, kemudian terkait permintaan transfer “saya meminta striker yang diberi malah  midfielder”, dan satu dengan lantangnya RCMG menyampaikan keliuhan tim terkait match fee untuk pertandingan uji coba di Tasikmalaya.

– Masalah klasik dari dulu yaitu tentang tidak jelasnya bagaimana manajemen memanage tim ini, katanya ada yang interfensi, ada titipan, ada grup Bandung dan grup Jakarta.

Dari beberapa masalah tersebut di atas, saya ingin menyoroti terkait manajemen Persib.

– Tidak ada interaksi dan yang baik antara manajemen dengan bobotoh, memang tersedia akun media sosial di facebook dan twitter serta instagram, namun nampaknya tidak ada sama sekali interaksi antara admin (mimin) dengan para follower akun persib

Silahkan cek saja di akunnya di bawah ini:

Facebook https://id-id.facebook.com/PERSIB-Bandung-21164211233/

Twitter https://mobile.twitter.com/persib

Admin dari media media sosial tersebut hanya sekedar upload atau posting berita yang kadang beritanya juga di protes karena tidak sesuai dengan harapan follower, tapi tidak ada interaksi antara admin dengan follower. Jadi boro boro komunikasi dengan manajemen, dengan mimin di medsos nya saja tidak ada komunikasi yang baik. Harusnya ketika suatu organisasi memiliki akun medsos maka seharusnya ada komunikasi dua arah, apalagi sudah jaman now ya.

– Tidak ada peran kontrol bobotoh terhadap manajemen Persib, bobotoh sekarang ini hanya sekedar komoditas yang sangat menggiurkan dari segi pemasukan khususnya dari tiket nyetadion (nonton di stadiom).

– Tidak ada transparansi terkait keuangan (ini yang signifikan), terkait pertanggungjawaban (misalkan hasil evaluasi persib di tahun kemarin), ini mah seperti manajemen jaman old.

Bukan menuduh ya, tapi kata UNODC (United Nation Office for Drugs and Crime), kalau di suatu organisasi kelihatan ada yang kurang atau tidak efektif, maka kemungkinan besar organisasi tersebut ada korupsinya.

Tidak jelas siapa juru bicaranya, kartu persib yang saya pesan setelah transfer menjadi anggota persib.co.id saja sampai sekarang belum keterima ini ya?

Kumaha atuh nya Persib teh? lieur aing mah ngabandungan nana….

Ini grup Persib di Kaskus… mangga di baca-baca lieur oge lah ngabandungan nana hehe

https://m.kaskus.co.id/lastpost/57739829dac13e5d318b456a

 

 

 

Share

Wasit Kusni Pikasebeleun

July 10, 2017 by  
Filed under Curhat PNS online

Hari Minggu tanggal 9 Juli 2017, Habis shalat Magrib jam 18.30 sudah di depan TV nonton TV One yang menayangkan Persib vs Madura United. Hari ini adalah #Persibday, yaitu hari khusus nonton Persib bagi para Bobotoh sa alam dunya. Persib yang sudah mulai bangkit dari beberapa kali kekalahan dengan menang dari PSM minggu lalu, ditambah bumbu bully terhadap kuch Djanur, macam macam lah;

  • ngahuleung bari disorot TV.
  • Ngajedog wae di bench, sakalian wae di bangku penonton bari ngulub hui.
  • Taktik Mapay Gawir
  • Ngurud kumis djanur.
  • Ulah balik heula ti Mekah, geus doakeun wae…
  • Interpensi manajemen (haji kumis)
  • dan sebagainya, jangan didengar lah kuc… lanjut terus kalau memang masih yakin mampu!

Persib_Bandung70Nah malam tadi nambah lagi masalah nya, ternyata yang mimpin pertandingan persib vs MU ini sangat aneh sekali keputusan-keputusannya. Anak saya saja yang masih SMP sampai berkomentar “ini agak mencurigakan wasitnya, kelihatan dari wajahnya”.

Sebenanrnya baru kali ini saya nulis postingan tentang persib bandung, ya sangking handeueul na ningali wasit anu pikasebeleun. 🙂

Berikut adalah beberapa keanehan keanehan yang dilakukan Wasit Kusni:

  1. Greg Diving, jelas jelas Dedi K jatuh karena didorong Greg, eh malah Dedi K dianggap pelanggaran dan MU diberi pinalti.
  2. Gol Maitimo di menit akhir babak pertama di anulir, karena diangap offsite. Padahal yang menerima operan adalah Essien, baru Essien ke Maitimo, maka Maitimo tidak opset!
  3. Kemudian gol Maitimo dianulir lagi karena opset lagi, yang anehnya adalah belum dioper ke Essien tapi asisten wasit sudah mengangkat bendera, harusnya posisi dilihat ketika pemain melakukan operan… inimah belum di oper tapi sudah ngangkat bendera… asisten cuman “seuri nyengeh”. https://twitter.com/RullyNotRulli/status/884027053565136896
  4. Gol terakhir dari MU jelas2 oopset tapi tetap di sahkan… #wasitgoblog
Madura United Vs Persib Atep wasit Nyengeh

Tah… Asisten Wasit “Nyengeh”… geuleuh aing mah!

Agar tidak berkepanjangan harusnya PSSI atau pihak yang berwenang menangani hal ini, segera melakukan inverstigasi dan memberikan kejelasan apa yang terjadi. Kalau salah segera dihukum dan kalau memang benar segera di jelaskan bagaimana ceritanya. Seperti di liga liga luar negeri lah, setelah selesai pertandingan kan bisa dilihat bagaimana rekamannya, apakah Greg itu diving atau tidak? kalau diving maka di denda, apakah offside atau tidak dan seterusnya. Sok PSSI, kumaha tah?

SIAPA WASIT KUSNI?

1. Ada cerita haru nya nya, namun lebih banyak lagi cerita lieur nya. Wasit asal Samarinda ini pernah dipuji karena pernah dipukuli pemain.

http://www.indosport.com/sepakbola/20160627/pernah-dipukul-pemain-wasit-kusni-banjir-pujian

ya wajar dipukuli karena aneh aneh keputusannya.

2. Terus patut dikasihani karena kurang order jadi jualan juga sebagai sampingan;

http://m.kaltim.prokal.co/read/news/238732-dagang-kue-dan-ternak-ayam-bangkok

Mandeknya kompetisi mengharuskan wasit asal Kaltim, Kusni, berdagang kue kering dan beternak ayam bangkok. Dibantu istrinya Rita Ariani, dia kini menggantungkan keperluan rumah tangga dari kedua jenis usaha tersebut

wasitkusni

3. Banyak masalah sejak dulu:

https://www.facebook.com/bobotoh.online/?fref=nf&pnref=story

6/5/2009 di Stadion Gajayana Malang. Persema melawan Persiba.
Wasit Kusni dari Samarinda mengadiahkan keputusan penalti kontroversial yang menyebabkan Protes kubu Persiba berkepanjangan hingga pertandingan harus berhenti beberapa saat.

26/2/2010 di Stadion Jatidiri Semarang. PSIS melawan Deltras
Cristiano Lopez dijatuhkan di daerah kotak penalti karena pelanggaran keras justru diganjar kartu kuning oleh wasit Kusni karena dinilai melakukan “diving”. Keputusan ini ditentang pemain-pemain PSIS dengan melancarkan protes keras.

6/7/2012 di Stadion Wombik, Sorong. Persiram melawan Persib
Wasit Kusni dari Samarinda mengadiahkan keputusan penalti kontroversial yang menyebabkan Protes kubu Persib. Beruntung bagi Persib eksekusi Boumsong gagal, sehingga Persib bisa menang 2-1 lawan Persiram saat itu.

dan Terakhir, 31/1/2013, Stadion Wombik, Sorong. Persiram melawan Persib
Wasit Kusni mengesahkan Gol offside dari James Koko Lomel sehingga Persib harus puas berbagi angka dengan Persiram 2-2.

4. Wasit yang paling banyak memberikan pelanggaran dan hukuman kartu.

http://www.bola.com/indonesia/read/2407496/4-wasit-dengan-catatan-statistik-unik-di-pjs-1

wasitkusni3

Kusni menyandang predikat sebagai wasit yang total jumlah pelanggaran dan hukuman kartunya paling banyak di PJS. Bertugas sebanyak 4 kali, hingga babak 8 besar berakhir, Kusni tercatat meniup peluitnya sebagai tanda pelanggaran sebanyak 143 kali. Itu berarti, jika dirata-rata, Kusni memberikan 35.75 pelanggaran per pertandingan.

Tidak heran jika wasit asal Samarinda ini juga menjadi pengadil dengan total hukuman kartu terbanyak. Total, Kusni mencabut kartu sebanyak 27 kali sejauh ini, dengan rincian 25 kartu kuning dan 2 kartu kuning kedua. Persib menjadi tim yang paling sering dihukum kartu oleh Kusni dengan total 9 kartu kuning dari 2 pertandingan.

Kusni mencabut kartunya sebanyak lebih dari 6 kali di 3 pertandingan berbeda, yakni Surabaya United vs Persib (7 KK), Persib vs PS TNI (8 KK), dan Persija vs PS TNI (6 KK, 1 KK kedua). 2 pemain yang diusir oleh Kusni adalah Ismed Sofyan (Persija) dan M. Fachri (Persela).

5. Pernah dihukum, tapi cuman 2 minggu… wew…

Pelita Bandung Raya kontra Persija Jakarta yang dipimpin wasit Kusni, pada 17 Februari. Wasit Kusni menghukum PBR dengan penalti akibat tekel Wildansyah kepada Rachmat Affandi, padahal tekel dari pemain PBR dinilai bersih. Iwan Sukoco diganjar peringatan keras, bila melakukan kekeliruan fatal kembali maka akan degradasi ke kasta lebih rendah. Wasit Kusni diberi hukuman beristirahat selama dua minggu.(Berita lengkap ada di bawah)

http://bola.liputan6.com/read/831832/komite-wasit-hukum-lima-wasit-bermasalah

=============

Komite Wasit Hukum Lima Wasit Bermasalah

Ketua Komite Wasit, Roberto Rouw, mengatakan, pihaknya telah menyoroti lima laga yang bermasalah. Menurut komite, dalam lima laga itu dianggap ada kekeliruan dari keputusan wasit.

Hal tersebut dikatakan Roberto setelah Komite Wasit melakukan rapat evaluasi soal kepemimpinan wasit dari hampir 30 pertandingan Indonesia Super League (ISL) 2014 yang telah berjalan sejak 1 Februari lalu, Rabu (19/2/2014).

Roberto memaparkan, lima laga yang dianggap terdapat kekeliruan  wasit, adalah pertandingan Persebaya Surabaya kontra Mitra Kutai Kartanegara yang dipimpin wasit Dodi Setia Purnama pada 1 Februari. Insiden hansdball Amrbrizal di kotak penalti Persebaya yang seharusnya penalti untuk Mitra Kukar.

Kemudian laga Mitra Kukar kontra Persipura Jayapura yang dipimpin Djumadi Effendi, pada 11 Februari. Kepemimpinan wasit Djumadi dianggap tidak tegas karena tidak memberikan kartu kepada pemain Persipura yang menendang pemain Mitra Kukar.

Selanjutnya, Persib Bandung melawan Sriwijaya FC yang dipimpin Iwan Sukoco pada 22 Februari. Iwan Sukoco tidak berani bertindak tegas kepada Ferdinand Sinaga yang melemparinya dengan bola, padahal itu merupakan penghinaan dan harus diganjar kartu merah.

Pelita Bandung Raya kontra Persija Jakarta yang dipimpin wasit Kusni, pada 17 Februari. Wasit Kusni menghukum PBR dengan penalti akibat tekel Wildansyah kepada Rachmat Affandi, padahal tekel dari pemain PBR dinilai bersih.

Dan terakhir, seperti dikutip dari Goal.com,  adalah kekeliruan hakim garis atau asisten wasit satu, Sugiarto, di laga Arema Cronus kontra Persik Kediri. Sugiarto menganulir gol dari Jean Paul Boumsong karena dianggap offside, padahal setelah melihat rekaman ulang Boumsong berda pada posisi onside.

Dari keterangan yang dibeberkan oleh Robert, bahwa wasit Dodi, Kusni, dan hakim garis Sugiarto, beralasan bahwa mereka dalam posisi yang tidak ideal atau salah sehingga membuat keputusan yang keliru namun berakibat fatal.

“Mereka menyatakan bahwa berada di posisi yang tidak tepat sehingga melakukan kekeliruan. Namun bagaimanapun seluruh perangkat pertandingan termasuk wasit seharusnya tetap fokus dan dalam posisi yang benar sampai peluit akhir dibunyikan,” jelas Robert.

Wasit Dodi kemudian diganjar hukuman beristirahat dari pertandingan selama satu bulan terhitung sejak 7 Februari. Dan, dia akan kembali menjadi perangkat pertandingan sebagai wasit cadangan selama dua minggu.

Untuk wasit Djumadi Effendi yang memimpin laga Mitra kontra Persipura, hukuman tiga minggu diberikan terhitung sejak 16 Februari. Sugiarto yang bertindak sebagai hakim garis diganjar hukuman enam minggu, lantaran keputusan menganulir gol yang seharusnya sah adalah fatal.

Iwan Sukoco diganjar peringatan keras, bila melakukan kekeliruan fatal kembali maka akan degradasi ke kasta lebih rendah. Wasit Kusni diberi hukuman beristirahat selama dua minggu.

Robert menghimbau agar seluruh pengadil bisa bertindak tegas dan tidak pandang tim dalam memberikan keputusan. “Kita ingin wasit harus berani, jangan pandang tim mana. Semua tim sama,” ucapnya.

Daftar wasit diatas akan mendapatkan hukuman degradasi bilamana masih melakukan kesalahan di kesempatan kedua mereka musim ini.

===========================

Dagang Kue dan Ternak Ayam Bangkok
Cara Wasit Nasional Asal Kaltim Jaga Dapur Tetap Ngebul

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, ada sosok penting selain pemain, pelatih, atau manajemen klub. Dia turut berlari selama 90 menit dan keputusannya sangat berpengaruh dalam hasil akhir sebuah laga. Sepak bola mengenalnya sebagai wasit.

ARIB BILLAH, Samarinda

BERAKHIRNYA kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 yang belum seumur jagung dengan status force majeure mengundang kekecewaan pelbagai pihak. Salah satu unsur penting yang terkait dalam industri sepak bola seperti wasit, turut pula dirugikan.

Mandeknya kompetisi mengharuskan wasit asal Kaltim, Kusni, berdagang kue kering dan beternak ayam bangkok. Dibantu istrinya Rita Ariani, dia kini menggantungkan keperluan rumah tangga dari kedua jenis usaha tersebut.

“Kalau usaha kue sudah dari 10 tahun lalu dan saat ini masih terus berjalan. Saya bantu istri mulai produksi hingga memasarkan ke outlet-outlet penjualan,” ujar Kusni yang kala merintis berdagang kue masih memimpin pertandingan di level Divisi Utama.

Sedangkan untuk ternak ayam bangkok, Kusni hanya memeliharanya alias tidak untuk diadukan. Ketika usia hewan sudah 3-4 bulan, dijual dengan harga Rp 2,5 juta.

“Jadi, saya pinjam tempat usaha ternak di tempat keluarga di Tenggarong dan saat ini sudah ada dua tempat dan lokasinya berjauhan. Saya hanya merawat hingga tumbuh besar saja. Kalau untuk diadu tidak suka,” kata ayah Muhammad Rizki Kusni Admojo dan Vania Dwi Cahyani Kusni Admojo itu.

Beberapa ayam berkualitas baik bisa dihargai seperti sepeda motor. Dia pernah menjual seekor ayam bangkok dengan nilai Rp 15 juta. “Memelihara ayam bangkok berbeda dengan ayam potong. Perawatannya harus lebih intens. Tidak lupa divaksin minimal sekali dalam dua bulan. Semakin kuat ayamnya, semakin mahal taksiran harganya,” beber Kusni.

Meski masih terselamatkan dengan kedua jenis usahanya, Kusni berharap kompetisi di bawah naungan PSSI bisa kembali bergulir. Berdagang kue dan ternak ayam hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada tambahan berlebih dari profesinya sebagai wasit selama ini.

“Wasit itu profesi saya. Saya memulai karier dari nol dan bisa sampai memimpin pertandingan di level tertinggi di Indonesia bukan dengan waktu singkat. Setiap akan ada kompetisi kami selalu menjalani serangkaian tes. Melewatinya itu tidak mudah. Sudah berjuang susah payah lolos verifikasi, kompetisi malah buyar,” tuturnya kecewa.
?
Sekadar informasi, para wasit yang dipakai untuk kompetisi sekelas QNB League harus melewati seleksi ketat dari fisik hingga psikologi. Salah satu ujian terberat ialah berlari dengan jarak 150 meter dalam 30 detik. Tes fisik itu dilakukan 20 kali dengan waktu jeda hanya 35 detik. Itu hanya segelintir tes yang dijalani Kusni dan wasit lainnya.

“Begitu tahu kompetisi berakhir, rasanya seperti pukulan telak bagi kami. Saya bersyukur masih ada usaha kue dan ternak ayam. Kasihan teman-teman sesama wasit yang menggantungkan hidupnya hanya dari memimpin pertandingan. Apalagi kalau mengingat-ingat perjuangan menjadi wasit ISL (Indonesia Super League). Itu sangat berat,” keluhnya.

Tak ingin staminanya terkuras sia-sia, dia mengabdi kembali di daerah. Beberapa waktu lalu dia memimpin pertandingan turnamen kampung (tarkam). Dalam waktu dekat, dia dipercaya kembali memimpin pertandingan di Piala Pangdam VI/Mulawarman 2015.

Kusni beserta keluarga hanya sebagian kecil dari elemen sepak bola Tanah Air yang merasa dirugikan oleh kewenangan senonoh pemangku kepentingan. Masih ada unsur lain seperti manajemen klub, pemain, pelatih, dan pengurus sepak bola di daerah yang jumlahnya ribuan orang harus menganggur dan kelimpungan mencari cara agar dapur tetap ngepul.? (bby/k9)

==========================

Wasit Kusni Ternyata Banyak Tersandung Masalah Keputusan Yang Kontroversial.

Langkah Persib Bandung yang akan melaporkan wasit Kusni yang memimpin laga antara Persiram kontra Persib di stadion Wombik dinilai tepat.

Manajer Persib, H. Umuh menyatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan tindakan tidak fair tersebut kepada Badan Liga Indonesia (BLI). “Yang pasti saya kecewa. Semua juga kecewa. Kemenangan kita dirampok wasit. Kita merasa dirugikan. Saya akan laporkan ke BLI karena banyak pelanggaran yang diberikan kepada Persib,” ujarnya lagi.

Terlebih kata Umuh, pelatih Persiram Raja Ampat, Jaya Hartono pun mengakui bahwa gol yang diciptakan James Koko Lomel terlebih dahulu offside.”Pelatih Persiram, Jaya Hartono juga melihat dan mengiyakan kalau itu offside,” katanya.

Jika dilihat beberapa pertandingan sebelumnya yang dipimpin Wasit asal Samarinda ini ternyata memang kepemimpinan Wasit Kusni tidak terlepas dari Kontroversi.

6/5/2009 di Stadion Gajayana Malang. Persema melawan Persiba.
Wasit Kusni dari Samarinda mengadiahkan keputusan penalti kontroversial yang menyebabkan Protes kubu Persiba berkepanjangan hingga pertandingan harus berhenti beberapa saat.

26/2/2010 di Stadion Jatidiri Semarang. PSIS melawan Deltras
Cristiano Lopez dijatuhkan di daerah kotak penalti karena pelanggaran keras justru diganjar kartu kuning oleh wasit Kusni karena dinilai melakukan “diving”. Keputusan ini ditentang pemain-pemain PSIS dengan melancarkan protes keras.

6/7/2012 di Stadion Wombik, Sorong. Persiram melawan Persib
Wasit Kusni dari Samarinda mengadiahkan keputusan penalti kontroversial yang menyebabkan Protes kubu Persib. Beruntung bagi Persib eksekusi Boumsong gagal, sehingga Persib bisa menang 2-1 lawan Persiram saat itu.

dan Terakhir, 31/1/2013, Stadion Wombik, Sorong. Persiram melawan Persib
Wasit Kusni mengesahkan Gol offside dari James Koko Lomel sehingga Persib harus puas berbagi angka dengan Persiram 2-2.

================

4 Keputusan Kontroversi Wasit Pengadil Laga Persib, Greg Diving Malah Dapat Penalti

http://jabar.tribunnews.com/2017/07/10/4-keputusan-kontroversi-wasit-pengadil-laga-persib-greg-diving-malah-dapat-penalti?page=2

Empat buah keputusan kontroversial yang dikeluarkan wasit Kusni “menghancurkan” Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 pada pekan ke-13 kala meladeni tuan rumah Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Bangkalan Madura, Minggu (9/7) malam.

Empat keputusan yang dibuat Kusni itu sangat krusial karena sangat menentukan hasil pertandingan yang dimenangkan Madura United dengan skor 3-1 tersebut.

Empat keputusan kontroversial yang dibuat wasit asal Samarinda itu, pertama yaitu saat memberikan hadiah penalti kepada Madura United saat gelandang Persib, Dedi Kusnandar dianggap melakukan pelanggaran terhadap penyerang Madura United, Greg Nwokolo dalam perebutan bola di kotak penalti pada menit 18.

Padahal dalam tayangan ulang, terlihat jelas bila Greg melakukan diving.

Namun wasit Kusni yang berdiri beberapa meter di luar kotak penalti, langsung menunjuk titik putih dan memberikan hadiah penalti buat Madura United.

Dedi Kusnandar yang tidak merasa melakukan pelanggaran pun hanya tertunduk terheran-heran dengan keputusan wasit.

Marquee player milik Madura United, Peter Odemeingie yang maju sebagai algojo pun sukses menjalankan tugasnya setelah memperdayai penjaga gawang Persib, I Made Wirawan. 1-0 buat tim asuhan Gomes de Oliviera.

Keputusan kontroversial kedua yang dibuat wasit Kusni adalah ketika gol Raphael Maitimo melalui tembakan jarak dekat, pada injury time babak pertama dianulir. Maitimo dianggap sudah berdiri offside sebelum menerima umpan panjang Supardi Nasir.

Padahal Mihael Essien lah yang menerima umpan Supardi. Dalam tayangan ulang, Essien yang kemudian memberikan umpan bagi Maitimo sama sekali tidak offside.

Sang kapten Atep, Maitimo, Essien dan sejumlah pemain Persib pun langsung melayangkan protes dengan mengerubuti wasit Kusni dan hakim garis. Namun wasit dan hakim garis bergeming dan tetap pada keputusannya. Babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah.

Pertandingan babak kedua pun sedikit terlambat beberapa menit dimulai karena para pemain Maung Bandung masih bertahan di ruang ganti meski pemain Madura United sudah berada di lapangan.

Asisten Pelatih Persib, Herrie Setyawan pun terlihat melancarkan protes kepada pengawa pertandingan. Akan tetapi, pertandingan tetap dilanjutkan.

Kontroversi yang dibuat wasit Kusni bahkan berlanjut di babak kedua. Persib yang berupaya mengejar ketertinggalan langsung mengubah strategi di babak kedua. Skuat Maung Bandung yang kembali didampingi Pelatih Djadjang Nurdjaman yang baru pulang melaksanakan umrah langsung berinisiatif menyerang.

Permainan Persib pada babak kedua pun lebih bergairah. Serangan yang dilancarkan Essien dan kawan-kawan pada awal babak kedua juga lebih variatif. Tak seperti babak pertama yang tampak monoton dan banyak mengandalkan serangan melalui umpan-umpan crossing sehingga mudah dipatahkan oleh barisan pertahanan Madura United yang dikomandoi sang kapten Fabiano Rosa Beltrame.

Pangeran Biru kembali kebobolan melalui gol Peter Odemeingie pada menit 61.

Pelatih Djadjang Nurdjaman mengaku sangat kecewa dengan hasil akhir yang diraih timnya. Ia mengaku tak mau mengkritik kinerja wasit yang mengeluarkan beberapa keputusan kontroversial yang sangat merugikan timnya.

Meski begitu, ia mengaku sangat mengapresiasi dan memuji semangat juang para pemainnya yang sangat luar biasa.

“Salah juga kalau ngomentari wasit. Tapi bobotoh dan masyarakat bisa melihat sendiri kinerja wasit. Yang jelas, dua gol kami yaitu gol Maitimo dan Essien dianulir wasit. Selain itu, penalti Madura juga sangat aneh. Silakan semua menilai kepemimpinan wasit,” kata Djadjang usai laga.

Seandainya saja gol Maitimo pada masa injury time babak pertama tak dianulir wasit Kusni, ia menyebut hpertandingan Persib kontra Madura hasilnya akan berbeda. Jalannya babak kedua pun dipastikan akan semakin seru.

Apalagi, kata dia, pada babak kedua Persib bermain sangat agresif dan banyak menciptakan peluang.

“Kalau gol Maitimo disahkan, hasilnya akan berbeda. Dalam tayangan ulang jelas tidak offside. Dan memang itu tidak offside,” kata Djadjang.

Djanur mengaku menyerahkan kepada manajemen untuk melayangkan protes resminkepada Komisi Wasit PSSI.

================

Meh kadangu caket kuping na ?

A post shared by VIKING CIJUNTI PURWAKARTA (@vikingcijuntipurwakarta) on

 

Keluarkan unek2 kalian dikomentar.

A post shared by VIKING CIJUNTI PURWAKARTA (@vikingcijuntipurwakarta) on

=======================

http://vikingpersib.co.id/berita/2184/postmatch-analisis-empat-dosa-kusni-dan-asistennya

Postmatch Analisis: Empat Dosa Kusni dan Asistennya

PERSIB harus rela tersungkur di Pamekasan, dilibas Madura United dengan skor telak 3-1. Maung Bandung hanya mampu membalas lewat Raphael Maitimo. Namun diluar itu, beberapa keputusan wasit dan asistennya di lapangan kerap kali menuai protes dari para pemain Persib dan kontroversi.
Yang pertama adalah keputusan Kusni yang menjadi sang pengadil, Minggu (9/7/2017) malam, ketika memberi penalti kepada Madura United pada menit ke-24, terlihat jelas di tayangan ulang siapa menjatuhkan siapa?
Dedi Kusnandar terlibat duel dengan Greg Nwokolo, sikut penyerang Madura United ini jelas masuk ke leher Dado, sapaan Dedi Kusnandar. Namun yang terjadi Kusni menunjuk titik putih untuk insiden ini.
Kontroversi kedua adalah ketika gol Raphael Maitimo dianulir wasit Kusni. Asistem Wasit terlebih dahulu mengangkat bendera offisde, jika dilihat dari tayangan ulang di televisi, baik itu Maitimo atau Essien berada di posisi on side. Mutlak ini harusnya menjadi gol untuk Persib, karena setelah Essien memberikan assist, Maitimo berada sejajar dengan bek Madura United.
Ketiga adalah ketika Kusni lagi-lagi menganulir gol Michael Essien, untuk kedua kalinya, dengan asumsi kali ini adalah Achmad Jufriyanto sudah berada diposisi offside, sekali lagi tayangan ulang bisa menjawab bagaimana pemain Persib melakukan protes dan Bobotoh di dunia maya menghujat wasit asal Kalimantan Timur tersebut. Posisi Jupe dan Tony Sucipto sejajar dengan last defender Madura United.
Terakhir, keempat adalah bagaimana asisten wasit dengan sangat jongjon tidak bergerak sama sekali ketika fastbreak Madura United, Greg Nwokolo memberikan sodoran kepada Bayu Gatra yang sangat jelas berada dalam posisi offside, dan hakim garis pun tampak sejajar dengan pandangannya, padahal posisi Wildansyah sudah terpaut satu langkah dengan Bayu.
Nah masihkan kita percaya dan bergantung kepada kepemimpinan wasit di lapangan sebagai sang juru adil, jika masih bisa menodai aturan-aturan fairplay seperti di pertandingan Persib melawan Madura United, jauh-jauh bermimpi akan teknologi Virtual Assistant Referee (VAR) yang kemarin baru dikampanyekan di ajang Piala Konfederasi 2017 yang bandrol harga untuk softwarenya selangit. Faktor nonteknis acapkali jadi penentu di sepakbola Indonesia.
======================================================
http://www.indosport.com/sepakbola/20170710/persib-kecewa-pelatih-mu-keputusan-wasit-biasa-saja

Persib Kecewa, Pelatih MU: Keputusan Wasit Biasa Saja

Pelatih Madura United FC, Gomes de Oliveira. Copyright: Ian Setiawan/Indosport
Pelatih Madura United FC, Gomes de Oliveira.

Persib  Bandung harus menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah Madura United  (MU) FC pada laga pekan ke-13 Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Pamekasan, Minggu (09/07/17).

Tiga gol kemenangan Laskar Sapeh Kerrab diciptakan oleh Peter Odemwingie (21′ dan 26′) dan Greg Nwokolo (87′). Sementara satu gol Maung Bandung dilesakkan Raphael Maitimo (82′).

Dalam pertandingan tersebut, ada pemandangan yang menarik perhatian para pencinta sepakbola nasional. Tim Maung Bandung merasa kekalahannya karena keputusan wasit yang kurang tepat.

Kedua,  soal dua gol Maung Bandung yang dianulir masing-masing diciptakan Maitimo pada menit ke-45 dan Michael Essien di babak kedua.

Wasit Kusni menganulir gol Maitimo, karena mengganggap posisinya sudah offside, usai menerima umpan sundulan Essien. Sementara itu, gol Essien dianulir wasit Kusni, lantaran bola membentur Maitimo yang berada di posisi offside.

Persib menganggap asisten wasit sudah mengangkat bendera sebelum bola sampai ke Essien, posisi Maitimo pun tidak offside. Begitupun gol Essien, Persib menilai bola hasil tendangan keras kaki kanan mantan pemain Chelsea itu tidak membentur Maitimo.

Madura United vs Persib Bandung.

Menanggapi kekecewaan Persib, pelatih Madura United, Gomes de Oliveira menilai keputusan wasit biasa saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia justru menilai kemenangan timnya atas Maung Bandung diperoleh melalui kerja keras para pemain.

“Sangat luar biasa perjuangan para pemain. Mereka memberikan semangat juang tinggi dan kerja keras untuk menang. Selalu luar biasa rasanya bisa mengalahkan tim sekelas Persib Bandung,” ungkapnya.

Ya sudah wajar kalau ada yang kecewa dengan hasil kekalahan. Wasit juga biasa saja. Yang penting, kita harus mengapresiasi kerja keras para pemain. Mereka layak mendapatkan itu. Pemain saling support untuk mencetak gol, menjaga lawan dengan baik sekali.”

===================

https://www.bola.net/indonesia/persegres-pelototi-kinerja-wasit-kusni-5a1321.html

Persegres Pelototi Kinerja Wasit Kusni

Persegres Gresik United memelototi kinerja wasit Kusni. Ia adalah wasit yang memimpin pertandingan Persegres Gresik United menghadapi Persib Bandung di Stadion Tri Dharma, Gresik, Rabu (03/5) malam.

Pasalnya keputusan-keputusan wasit asal Samarinda tersebut dianggap banyak merugikan tim tuan rumah. Salah satunya ketika wasit tidak meniup peluit saat Kushedya Yudo dilanggar di kotak penalti Persib Bandung.

Padahal menurut pelatih Persegres Gresik United, Hanafi, Kushedya Yudo benar-benar dilanggar oleh pemain belakang Persib. Namun wasit justru memilih melanjutkan pertandingan dan tak memberi hadiah penalti.

“Sebetulnya kita mendapat pelanggaran yang terakhir si Yudo. Itu sebenarnya bagaimana tindakan wasit, kita sebagai tuan rumah, dan itu mutlak,” ungkap Hanafi usai pertandingan.

Menurut Hanafi, keputusan wasit yang demikian terkesan berat sebelah dan tidak imbang. Sehingga Kusni dianggap gagal memimpin pertandingan. Itu juga menjadi penyebab Persegres harus kebobolan di menit-menit terakhir.

“Terus kemudian kalau dia (wasit-red)  seperti itu bagaimana anak-anak bisa mengimbangi permainan seperti tadi,” tegasn

Share

Toko Bobotoh Persib

April 4, 2017 by  
Filed under Kota Bogor

Perlu kaos persib, jersey essien pemain baru persib, syal, topi, pin dan merchandise lainnya. Khusus untuk kota Bogor dan sekitarnya

Silahkan kunjungi toko Bobotoh Saalamdunya di Taman Topi Square, jalan kapten muslihat lt dasar blok C1 no 23 Bogor.

Saya sebenarnya belum jajal sih 🙂 hanya sekedar melihat banner nya ketika parkir di dekat stasiun paledang bogor untuk mengantar anak yang mau outbond.Yang sudah berkunjung silahkan laporan pandangan matanya ya di komen.

Hatur nuhun

Share