\n

Curhat ahli Pengadaan Nasional

April 21, 2013 by  
Filed under Curhat PNS online, Pengadaan Barang Jasa

Curhatan dari seorang ahli pengadaan barang jasa yang baru lulus ujian sertifikasi pengadaan… Cerita klasik yang telah lama terjadi di Indonesia….

Saya d minta oleh atasan saya untuk pelatihan ULP 10 hr yg dselenggarakan instansi sy dan LKPP, ktnya per Januari 2012 KPA tdk boleh rangkap PPK, dan PPK hrs pny sertifikat.
D kantor kami blm pernah ada pengadaan sendiri, semuanya d supply dr kantor pusat nun jauh d Jkt.
Akhirnya sy brgkt k Jkt, d pertrmukan dg sekian puluh peserta yg sdh berpengalaman d bidang pengadaan, tp blm pny sertifikat (ikut pelatihan kayaknya cm syarat aja biar dpt sertifikat). Bahkan d antara mereka bnyk eselon 3 dan 4.
Sblm pelatihan dilakukan pre test, sy mendpt nilai 53, dan para peserta lain yg sy sebut d atas sdh ahli mendpt nilai 70 – 80. Trus terang sy stress, apalagi ketika pelatihan mereka bgt aktif bertanya, berdiskusi ttg sesuatu yg blm sy mengerti.

Hal yg lucu bg saya, 10 hari berlalu, dan d lakukan post test 30 soal dg waktu 1/2 jam, saya mendpt nilai 97 (asli tdk nyontek), dan mereka tetap pd range 70-80.
Dan percaya atau tidak ketika keesokan hr nya d lakukan test oleh LKPP dg soal 100 atau 50 gt (sy lupa) dlm waktu 2 jam. Sy kok merasa tdk kesulitan sama sekali.
1 bulan kemudian hasillnya d umumkan melalui Web LKPP, sy lulus beserta 1/3 dr seluruh peserta (sesuatu yg dlm hati kecil sdh sy yakini).

Nah, yg lbh lucu dan menyedihkan bg saya, balik k tempat bekerja dan mendpt sertifikat, setahun kemudian kantor sy mendpt pengadaan sendiri. Saya hanya tercengang dan tdk tahu hrs bg mana, pejabat pengadaan pun sama. Alhasil krn sy yg d anggap bisa, stdknya pernah ikut pelatihan, maka sy tanya teman2 dr sabang sampai merauke, browsing, dll. Pekerjaan sy sec. tdk lsg PPK merangkap Pejabat pengadaan bahkan merangkap KPA.

Kesimpulan sy, untuk menjadi ahli ternyata tdk cukup dg belajar melalui buku atau pelatihan. Kt hrs terjun lsg (bayangkan kondisi sy yg spt belajar teori berenang, kemudian terpaksa nyebur kelaut tanpa instruktur d sisi sy (sy anggap forum pengadaan ini sbg pelampung buat sy, mgkn tdk membuat sy ahli berenang, tp setdknya sy dapat mengapung , menggerakan kaki dan sampai ktujuan dg selamat)). Bravo!!
Satu hal yg perlu d catat dlm usaha sy menuju paham, bahwa bnyk para ahli d luar sana yg sdh sangat ahli sehingga mengetahui jalan sesat yg “benar”.

Saya mgkn tidak akan tersesat karena keserakahan, tapi saya mungkin saja tersesat krn ketidakpahaman. Buat sy seorang yg bersih belum tentu benar (sekali lg krn ketidaktahuan), Tp bila kita mampu melakukan dg benar maka kt pasti bersih.
Terima kasih sdh mendengarkan.

Share

Curhat Penerbangan Indonesia

April 2, 2013 by  
Filed under Curhat PNS online

Beberapa kali menggunakan beragam maskapai penerbangan di Indonesia untuk keperluan mengajar pengadaan barang jasa dan seringnya sih menggunakan maskapai penerbangan (airlines) yang murah meriah seperti tahu sendiri lah maskapai apa yang murah meriah itu… Namun hal-hal ini sebenarnya bukan terjadi di maskpai penerbangan ini saja. Airlines yang lainnya pun nampaknya mengalami hal yang sama… Nah terakhir terbang ke Lhoksemawe untuk mengajar di Unimal, pulang pergi ternyata banyak hal ya setidaknya ada 5 point yang ingin saya curhat kan di postingan ini. Hal ini terkait dengan semakin susahnya menemukan yang bener di sekitar kita… dan kadang saya berfikir ke diri sendiri, jangan-jangan saya juga sudah terbawa tidak bener nih…

1. Awalnya saya akan berangkat ke lhoksemawe dengan istri, sekalian istri ingin mengunjungi kampung halamannnya di lhoksemawe – aceh, namun karena bapak mertua yang harus masuk rumah sakit ketika malam keberangkatan, maka dengan terpaksa diputuskan istri tidak ikut. Karena kesibukan mengurus bapak mertua ke rumah sakit, akhirnya cancel tiket baru dapat saya lakukan di bandara soekarno hata di counter maskapai penerbangan tersebut, nah setelah melaporkan tujuan saya untuk meng-cancel tiket istri pulang pergi ke medan… (ya ke lohksemawe via medan selanjutnya jalan darat selama 6 jam medan lhoksemawe), akhirnya tanpa negosisiasi dan basa basi saya terima bahwa pengembalian uang hanya diperoleh 10% untuk tiket pergi dan 50% untuk tiket pulangnya, karena untuk tiket pergi cancel dilakukan pada saat last hour dan untuk tiket pulang meskipun beberapa hari (3 hari) sebelumnya tetapi ya sesuai dengan ketentuan yang ditandatangani sewaktu booking tiket di travel agent yang memuat hal tersebut maka pengembalian uang hanya diperoleh 50% saja… okelah kalau begitu… memang tidak ada kesalahan karena memang saya sudah sepakat dengan hal tersebut sesuai dengan term and conditian yang sudah juga saya tandatangani di depan…

CUMAAAANNNN… ya namanya juga curhat… boleh ya cerita barang satu postingan ini… pada saat saya cancel tiket, ada ibu-ibu yang marah-marah di depan counter sebelah saya (ada dua antrian counter) pada maskapai penerbangan tersebut, ya hal ini juga beberapa kali saya lihat… ada yang karena datang terlambat, kemudian ditinggal, “padahal biasanya pesawatnya telat katanya… ๐Ÿ™‚ ” emangnya kereta terlambat sudah biasa (kata iwan fals), nah kalau ibu ini marah-marah karena memang beliau datang telat tetapi dia tidak memperoleh tiket untuk keberangkatan pada malam ini juga pada jam-jam berikutnya, jadi dia juga sudah ketinggalan pesawat tuh dan sedang mencari tiket untuk berangkat ke medan pada malam itu juga. Kata petugas counternya bahwa dua penerbangan selanjutnya sudah penuh dan ada juga penerbangan besok… tapi ibu itu terus marah-marah. Nah satelah masalah cancel tiket isteri selesai, nampaknya akhirnya ibu tersebut memperoleh tiket ke medan dan tentunya pasti menggunakan tiket istri saya donk… kan tadinya penuh, kemudian saya cancel maka dapat tiket donk… tapi ini dugaan saya saja ya… dan kemudian ada tambahan pembayaran yang harus dibayar oleh ibu tersebut. Maka selesailah persoalan ibu tersebut, meskipun nampaknya ibu tersebut masih sewot sampai ke ruangan boarding, ya mungkin karena bayar tiket yang nambah lagi pembayarannya plus ternyata pesawatnya datang terlambat pula… “biasanya… kereta terlambat.. dua jam mungkin biasa” (kata iwan fals lagi…).

Akhirnya karena kereta datang terlambat, karena perut keroncongan, “anakonda” dalam perut minta diberi makan, maka akhirnya cari dulu makan di warung 70 ribu (ya sekali makan sekitar 70 ribuan la yaw…), ketika makan ada bapak-bapak yang ikut duduk semeja karena tempat duduk sudah penuh, nah ngobrol-ngobrol akhir sama-sama curhat lah… bla bla bla…

“kok yabisa kita duduk berdampingan di pesawat tapi harga tiket kita berbeda jauh”

“semakin dekat kita booking atau beli tiket dengan waktu keberangkatan maka semakin mahal pula tiketnya”

“kalau cancel dikembalikan cuman sedikit kemudian dijual lagi dengan harga mahal” => ya ini terjadi dengan kejadian istri saya cancel tiket….

“pesawat air-bus, yang mulai mendekati layanan “bis” biasa”

“pesawat datang terlambat kita sabar menunggu, beberapa jam terlambat baru dapat kompensasi makanan atau uang, tapi kalau kita terlambat check in setengah mati nyari tiket untuk penggantinya dan tiket yang sebelumnya HANGUS” => ya kejadian sama seperti ibu tadi yang ketinggalan kereta…

ya sudahlah pak, memang beginilah nasib konsumen di Indonesia… sing sabar we jang… ๐Ÿ™‚

so ambil hikmahnya… jangan terlambat ke bandara… dari bogor ke bandara harus 6 jam sebelumnya, perjalanan bogor bandara bisa 3 jam sd 4 jam atau bahkan 5 jam kalau ada petinggi lewat, belum check ini harus se jam sebelumnya, kalau kurang dari itu meskipun pesawar belum berangkat bisa saja tidak bisa check in kan?! ya kalau lalu lintas lancar ada sekitar waktu 3 jam menunggu di bandara plus kalau terlambat ya sudah sabar saja nunggu.. tinggal menikmati kopi rp. 15 ribu atau makan rp. 70 ribu saja di bandara ya… yang penting tidak ketinggalan kereta ๐Ÿ™‚

2. Nah mungkin karena sudah kelamaam menunggu, ada satu keunikan lagi ketika peristiwa pesawat sudah tiba dan penumpang disuruh masuk ke pesawat, maka muncullah budaya berebutan keluar dari ruangan boarding, penumpang dari beragam arah menyerbu ke pintu keluar ruangan boarding, ada yang sudah berjajar ngantri ke belakang, tahu-tahu dari samping kiri kanan ada yang masuk seenaknya… yah namanya juga Indonesia mana ada budaya antri ya… sing sabar lagi aja ya… apa tidak bisa dibuat semacan jalur antrian atau bagaimana ya…

3. Selanjutnya keunikan lainnya adalah masalah bawaan yang dibawa ke kabin pesawat, semua maskapai penerbangan saya lihat sering terjadi peristiwa ini. Para penumpang ternyata malas kalau bawaan banyaknya di bawa ke bagasi, ya mungkin karena suka lama juga kalau nunggu bagasi (bisa se jam an itu nunggu bagasi, nanti di point berikutnya ada curhatan juga tentang bagasi ini). Sering saya melihat betapa kerja kerasnya para pramugari yang cantik cantik ini untuk mengatur bagasi para penumpang. Biasanya manjadi masalah bagi para penumpang yang masuk terakhir, karena kabin di atasnya sudah penuh. akan terjadi masalah untuk beberapa penumpang yang naik pesawat terakhir, karena kabin sudah penuh dengan penumpang sudah duduk manis duluan (yang tadi sudah bersusah payah berebutan keluar dari ruangan boarding tadi hehe). Pada penerbangan hari kamis 28 maret kemarin ada beberapa penumpang yang akhirnya tasnya di simpan di belakang, dan yang parah adalah kejadian ketika hari senin pulang dari medan ke jakarta. Ada bapak yang memaksakan tas travelnya dimasukan ke kabin, didorong-dorongnya terus tasnya ke dalam, nah ada ibu yang sudah duduk protes karena takut bawaannya rusak di dorong keras oleh bapak-bapak tersebut, marah lah ibu itu, marah juga lah bapak itu, tak tampar kau katanya… coba kalau berani teriak ibu itu… mantap! akhirnya di lerailah oleh pramugari… selesai sudah dan terbayang lah bagaimana menikmati perjalanan selama dua jam lebih antara bapak dan ibu tadi yang saling teriak yang harus duduk berdampingan… selamat menikmati perjalanan penerbangan anda ๐Ÿ™‚


Dulu tas laptop saya yang ukuran kecil pun pernah di dorong-dorong oleh pramugarinya malahan ini (maskapai penerbangan yang berbeda ini) ya saya protes… wah laptop saya itu… padahal tasnya kecil loh, karena itu netbook bukan laptop… tas kecil masih saja di dorong dorong… Satu penumpang bisa ada yang bawa 4 tentengan tuh, tas travel yang standar buat bawa baju, tas tangan, oleh-oleh satu dus dan belanjaan satu kresek ๐Ÿ™‚ mantap!

Hikmahnya, saya selalu memasukan tas bawaan baju atau oleh-oleh ke bagasi… tidak dibawa ke kabin, karena kabin pasti penuh! yang dibawa ke kabin hanya satu tas ransel atau tas kecil untuk laptop sajah! dan jangan lupa pakai tas travel yang kuat agar tidak rusak, maklumlah kalau masuk bagasi pasti acakadut itu tas ๐Ÿ™‚

4. Oh iya satu kejadian lucu lagi, ada penumpang yang bernomor 17 A dan F yang ternyata tidak ada kursinya, karena di pintu darurat ternyata bukan tiga kursi tapi hanya dua kursi… kok bisa ya? owh katanya karena ini ganti pesawat makanya terlambat tadikan ya… iya sih, jadi penumpang 17 A dan F duduk dimana… tidak tahulah, dua orang tadi kemudian di suruh ke belakang dan diselelsaikan di belakang… ๐Ÿ™‚

5. Nampaknya saya sering check ini lebih awal di bandara, ya karena takut ditinggal kereta tadi ya, memang jadi nunggu lama dan harus keluar hampir seratus ribu tambahan biaya untuk kopi 15 ribu dan makan 70 ribuan ๐Ÿ™‚ namun ada satu keuntungan dengan datang check ini lebih awal, yaitu saya bisa minta duduk di kursi dekat pintu darurat, itu tempat “paporit” saya karena yang namanya “kereta airBIS” maka ukuran jarak kursinya pun seperti bis-bis lainnya yang bagi kaki saya yang agak panjang dan perut yang lumayan berbobot lumayan membuat pegal dan tersiksa juga, apalagi kalau perjalanannya ber jam-jam. So duduk di dekat pintu darurat yang space dengan kursi depannya cukup lebar lumayan bisa membuat saya tidur dan “ngorok” selama di pesawat ๐Ÿ™‚ dan untuk beberapa tipe pesawat tertentu suka ada bangku buat pramugari disampingnya… ya lumayan lah buat penyegaran mata:)

Namun satu hal yang saya merasa rugi kalau check in paling awal adalah, ketika sampai di tempat tujuan maka kedatangan bagasi saya akan selalu paling akhir… padahal saya check ini paling awal, mestinya ada penghargaan atuh… ya saya mengertilah dengan logika sederhana pastinya karena saya check ini pada barisan awal maka bagasi masuk paling awal dan ketika di keluarkan maka akan keluar paling akhir… tapi mbok mbak ya ada penghargaan atuh buat yang datang lebih awal, pasti bisa lah di manage agar yang check in awal maka dapat bagasinya paling awal juga nanti di tempat kedatangan kan ada teori FIFO (First In First Out) dalam teori manajemen…. Sudah mah lama nunggu bagasinya turun (unload), dapat bagasi paling akhir lagi… datang lebih awal… nunggu di bandara lama ketika keberangkatan… kemudian ketika sampai sama juga harus nunggu lebih lama. Jadi logikanya mending datang lebih akhir daripada datang lebih awal…ย  tapi kan… ya… sudahlah

6. Satu lagi curhatan terakhir tentang penerbangan di Indonesia ini, yaitu ketika pas tiba di tempat tujuan… maka bergegas-gegas lah para penumpang untuk terburu-buru turun… meskipun ada halow-halow untuk tidak menyalakan hp sebelum tiba di bandara, tapi ya para penumpang sudah halow-halowan berbarengan dengan halow-halow larangan tersebut… “hallow kita sudah landing nih…” atau update status dulu… kemudian berlomba-lombalah para penumpang turun… sedikit penumpang yang sabar menanti pintu pesawat di buka dan siap turun… pintu belum dibuka para penumpang sudah ngantri dengan bawaaan masing… paseuseudeuk… riweuh… halah…. Inilah Indonesia… Kalau saya sih nyantai saja dulu… Nikmati sajah… inilah Hidup! mantap!

Tambahan lagi… Ternyata uang tiket yang di cancel yang katanya dapat di ambil di travel tempat kita beli, pencairannya baru dilakukan 2 atau 3 bulan ke depan, kita hanya disuruh memberikan nomor rekening, nanti 2 atau 3 bulan ke depan baru ditransfer… Berbeda kalau kita booking… Pesan tiket pagi maka beberapa jam kemudian harus dibayar.. Kalau tidak maka bookingan hangus dan berlaku tiket baru yang lebih mahal tentunya ya…. ๐Ÿ™‚

Share